Minggu, 08 Januari 2012

Hutan Terakhir

dulu engkau pernah menawarkan belantara

berpagarkan pantang larang

bertepikan parut

mengemas kicau burung,

bunyi alir dan rimbun mimpi semalam





di pacak tepian mu

kelekatu kelekatu menganak sungai

berbagi jarak

lamunan ku pun berembun

menghitung beribu tugu





pori-pori sialang

mengintip hasut kota

bermajeliskan lampu-lampu

semak di pucat bulan itu

menidurkan lebat diperantauan.





Alfakir



Terbit di Pekanbaru Pos, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar