Rabu, 21 Maret 2012

Orang Orang Minyak

aku beradab menjadi orang minyak
di kampungku terhampar pemandianku
jika aku tersesat dihutan pun dirimba raya kiri dan kananku
semua itu adalah bedak dan lantaiku


berkat kerja keras musim panen tahun nanti
hitam ini adalah keniscayaan
yang mesti ku parut di batang-batang kayu tunggul batu
aku pernah terkubur ratusan tahun
menatap tumbuh Candi Muara Takus
menusunnya satu satu menjadi almanak bisu


di segala simpang ini, tiap lekuk, ceruk dan muara mu tak dikenal lagi
kupendam segala peta, aku ingin keluar dari rimba tajuk segala hala
berpanggul keterasingan kini engkau berkabar tentang sesosok pondok cinta


sudah bertahun-tahun lamanya aku ikut dengan mu
akhirnya aku keluar dari persembunyian ini
inilah saatnyaku akan membuat huru hara dikampungku sendiri
selama ini sudah letih aku menunggu saat-saat yang pas menjadi buah bibir orang
tubuh ku masih berlinyang dan legam berkat bertapa di bekas lubang harimau
kini tenggorokanku ingin mengaum, sekuat harimau Sumatera terakhir



{d} Kepulauan Riau, (at,Lion Air JT 0377.TNJ-JKT/2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar