Selasa, 06 Maret 2012

Sajak untuk saudaraku Firdaus bin Abdul Mu'in "Muara Karat"


Sejak pagi lagi hanyut ini berisi besi tua yang berkarat lendir muara

satu persatu anak musim pun menidurkan sepasukan lukah lukah

masih dapatkah aku bermimpi

memancung surut dan pasang tak kenal muka

lampu lampu telah mengernyitkan cahaya

se-silau selais, pantau, baung dan udang galah.

igaulah aku di tombak di kurung waktu

padahal engkau sudah pun berpetang ditampar Selat Malaka.



2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar